

Oleh: Dimas Dwi Pangestu, Rehabilitasi Sosial C
Perkembangan teknologi semakin berkembang pesat, segala informasi yang tersedia memangkas batas setiap orang sehingga informasi yang diperoleh dapat sangat mudah dan banyak. Perkembangan ini juga diiringi dengan berkembanya media sosial sebagai cara lain untuk berinteraksi dengan orang lain. Semakin menipisnya batasan setiap orang membuat aksi cyberbullying sering terjadi.
Cyberbullying merupakan segala bentuk perlakuan penindasan melalui dunia maya dengan tujuan untuk membuat tidak nyaman orang lain. Tindakan tersebut dapat membuat orang sakit hati dan tersinggung. Rasa tersinggung tersebut dapat memicu rusaknya kesehatan mental korban, sering juga berujung kepada kejadian bunuh diri korban.
Ketersinggungan yang dialami oleh korban seharusnya tidak terjadi, keterseringgungan ini merupakan bentuk interakasi atau reaksi dari tindakan cyberbullying. Korban dapat bersikap tidak peduli terhadap tindakan tersebut sehingga rasa tersinggung ini tidak muncul. Rasa tersingggung muncul karena korban menerima ujaran-ujaran dari pelaku.
Sering kali pelaku melakukanya berulang ulang untuk memuaskan dirinya dan perkataan yang dilontarkan umumnya tidak berdasarkan fakta yang jelas, semata mata hanya memuaskan dirinya. Sebagai korban ada baiknya untuk memperkuat pondasi untuk tidak menerima ujaran tersebut, cukup ambil yang positif dan perbaiki yang kurang. Dengan hal tersebut walaupun cyberbullying terus dilakukan tidak akan berpengaruh kepada korban.
Korban yang sudah dapat mengendalikan rasa ketersinggungya dapat lebih menikmati hidup dan mampu berinteraksi dengan orang lain juah lebih baik, dengan begitu pelaku juga akan berkurang karena effort yang dilakukan pelaku untuk melakukan perundungan tersebut bisa sia-sia.
Setiap orang berhak untuk memilih untuk tersinggung atau tidak tergantung pribadi masing-masing. Manusia yang mampu mengendalikan rasa tersinggungnya merupakan manusia yang bertahap berevolusi menjadi lebih baik. Sedangkan mereka yang menerima ketersinggungan akan berada zona yang itu saja, dengan kata lain tidak berkembang atau bahkan akan turun karena setiap tekanan yang selalu diberikan dan diterima baik pelaku atau korban.
Cyberbullying merupakan sesuatu yang tak dapat dihindarkan karena sejalan dengan perkembangan teknologi, dengan demikian untuk mengatasi hal tersebut kita harus membuka pikiran kita untuk tidak menerima setiap ujaran yang diberikan oleh pelaku sehingga tidak membuat diri kita down. Hal tersebut dapat dicapai dengan tidak menerima ketersinggungan karena ketersinggungan yang membuat diri kita down ini merupakan hal yang dapat dipilih bukan hanya diterima.
Related posts
Terpopuler
Komentar
- ElwoodTug on Aspirasi Didengarkan, Vaksinasi Berbayar Resmi Dibatalkan
- JessieDam on Poltekesos Masih Daring di Semester Genap, Apa Tanggapan Mahasiswa?
- Karinablop on Feminisme Kehilangan Arti
- JessieDam on Poltekesos Masih Daring di Semester Genap, Apa Tanggapan Mahasiswa?
- BooRinia on Aspirasi Didengarkan, Vaksinasi Berbayar Resmi Dibatalkan


Terkini
- Lalui Babak Penyisihan, Kontingen Poltekesos Siap Berlaga di Babak Final PIPTK June 22, 2022
- Izinkan Aku Menjilat Ludah Sendiri June 17, 2022
- Keputusan Mahkamah Agung di Balik Gerakan Dago Elos Melawan June 15, 2022
- Perkuat Sinergi, Poltekesos Jalin Kerja Sama dengan PT Aruna Jaya Nuswantara June 14, 2022
- Fakta Sungai Aare Swiss, Lokasi Hilangnya Putra Ridwan Kamil June 1, 2022